Ortom Putri Muhammadiyah Bangun Spirit Pendidikan Perempuan Dalam Pembangunan Daerah

Mamuju Tenagh liputansulbar.com -  Sebagai organisasi keperempuanan Muhammadiyah yang bergerak pada pendidikan dan pemberdayaan perempuan, Pimpiman Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Mamuju Tengah, menggelar seminar nasional Pendidikan keperempuanan.

Digelar di Pendopo DPRD Mamuju Tengah, pada hari Sabtu 24 Agustus 2024.

Sekretaris Umum PDNA Mamuju Tengah, Arinil Hidayah, menuturkan, seminar Keperempuanan ini sebagai momentum refleksi bagi perempuan di usia 79 Tahun Indonesia Merdeka, bagaimana kondisi akses dan keesetaraan pendidikan bagi para perempuan khususnya di Mamuju Tengah.

“Di momentum kemerdekaan Indonesia, kita perlu merefleksikan kembali pada kita akan kondisi dan kesetaraan pendidikan perempuan”, imbuh Arinil

Ia menilai perempuan belum sepunuhnya menyadari akan hakikat pentingnya mengutamakan pendidikan untuk meningkatkan kapasitas diri serta pembangunan daerah, olehnya itu, ia mengangkat tema seminar yakni Membangun Indonesia melalui Pendidikan Perempuan.

Ia menganggap, tema itu sebagai refleksi mendongkrak spirit para perempuan mudah di Mamuju Tengah, untuk mengutamakan pendidikan. Sekalipun jumlah perempuan lebih dominan tinggi melanjutkan pendidikan dibanding dengan laki-laki ditingkat SMP dan SMA.

Namun, melalui seminar ini, ia menekankan agar pendidikan perempuan tidak hanya sampai pada tingkat SMA, namun mampu ditingkat perguruan tinggi bahkan ditingkat selanjutnya, serta memaknai hakikat pendidikan yang sebenarnya, dimana mampu membedakan antara benar dan salah serta peka akan kondisi sosial, sehingga mampu merealisasikan ilmunya untuk kepentingan masyarakat.

Bagi Arinil, pembangunan daerah yang tentunya linear berdampak pada pembangunan nasional, juga diperlukan peran-peran strategis dan kapasitas perempuan karena akses dan peluang untuk perempuan ke ranah publik sudah terbuka lebar.

“misalnya keterwakilan 30 persen perempuan di parlemen, begitupun dalam lembaga-lembaga dan pelayanan publik lainnya”, tandasnya.

Pada seminar keperempuanan itu, menghadirkan tiga narasumber yang telah mumpuni di bidangnya masing-masing, perwakilan dari exekutif kepala Bappeda Litbang Mamuju Tengah, Litha Ferbriani, perwakilan legislatif I Gusti Ayu Inggrit WB, SH dan perwakilan akademisi Rektor Universitas Tomakaka Mamuju, Sahril.

Serta mengundang peserta seminar dari internal ortom Muhammadiyah dan masing-masing perwakilan Organisasi Kepemudaan Perempuan, yakni Kohati, Fatayat NU, Forhati serta lainnya, juga mengundang civitas akademika Mahasiswa.

Seminar keperempuanan itu juga, dirangkai dengan sosialisasi Undang-Undang Pelecehan Seksual dan Perlindungan Anak, yang disampaikan langsung oleh Kasat Reskrim Polres Mamuju Tengah, Iptu Fredy, ia berharap melalui sosialisasi ini mampu meningkatkan literasi hukum bagi organisasi Perempuan dan menjadi mitra Polres dalam mengawasi tindak pelecehan seksual dan kekerasan anak, baik dalam lingkup keluarga serta sosial. (ARN)