Hal tersebut diungkapkan ketua PC GP Ansor Mamuju, Ustadz Nasir Periode (2019-2024). Menurutnya, Konfrensi itu hanya dilaksanakan satu Kali dalam satu masa bakti kepengurusan.
"Konfrensi Cabang itukan hanya satu kali. Kalau dilaksanakan lagi, itu kan melukai Marwah organisasi dan melanggar Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) organisasi Gerakan Pemuda Ansor," ujar Nasir saat di hubungi di Mamuju, Rabu, (23/11/2022)
Lanjut dia, Pelaksanaan konfrensi Cabang PC. GP Ansor Mamuju, yang dilaksanakan oleh PW Ansor Sulbar sama sekali tidak mempertimbangkan kondisi dan keadaan kader-kader Ansor Banser se Kabupaten Mamuju.
Hal itu di lihat dari penunjukan tim Carateker PC. GP. Ansor Mamuju, tidak berangkat dari analisis masalah PC GP Ansor Mamuju.
"PW GP Ansor Sulbar juga secara sewenang-wenang melakukan pergantian kepengurusan PAC, sehingga menimbulkan gelombang protes PAC se Kabupaten Mamuju. Efeknya pelaksanaan konfercab di Kalukku terlihat sepi. Terbukti dengan sepi kehadiran para kader-kader Ansor dan Banser. Hanya beberapa orang saja dan selebihnya di ramaikan oleh santri pondok pesantren Attahariayah Lombang-lombang, Kecamatan Kalukku, sebagai tempat pelaksanaan konfrensi cabang," jelasnya
Lanjut Nasir, sejak tiga hari yang lalu, para kader-kader Ansor Banser se Kab. Mamuju dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Mamuju, mengkonfirmasi dirinya tentang pelaksanaan konfercab PC GP Ansor Mamuju di Kalukku.
"Saya bilang saya tidak melarang bagi sahabat Ansor Banser yang mau hadir disetiap kegiatan Ansor Banser. Namun ternyata di kegiatan konfercab kemarin itu sahabat-sahabat menolak dan tidak ingin hadir, karena mereka masih menganggap konfrensi Cabang di Kalonding itu sudah terlaksana dan sah sesuai PD-PRT serta PO," jelasnya
Masih Nasir menambahkan, konfercab yang terjadi di Kalonding itu sah dan hadiri oleh pengurus pimpinan pusat yakni sahabat Mas'ud saleh dan beliau yang buka secara resmi konfercab kala itu di kalonding tersebut.
Selain Mas'ud Shaleh hadir turut H. Amran Hb selaku Korwil GP Ansor Sulbar.
"Sekaligus pada saat pemilihan beliau ini yang pimpin rapat pemilihan ketua. Termasuk dihadiri Pengurus wilayah Ansor Sulbar yakni Satkorwil Banser Sulbar. lalu saya sendiri terpilih di konfercab kalonding. diarena konfercab saat itu berjalan dengan lancar dan damai. Namun kemudian karena saya yang terpilih yang kemudian tidak dikehendaki oleh ketua wilayah beserta korwil sahabat Amran HB, maka hasil konfercab itu tidak pernah di rekomendasikan oleh sahabat sudirman AZ ke pimpinan pusat," uajarnya
"Padahal menurut Nasir semua persyaratan administrasi termasuk struktur pengurus cabang Mamuju telah saya lengkapi namun tetap tidak diusulkan. Malah mengusulkan karateker untuk Mamuju dan beginilah akhirnya," jelas pimpinan pondok pesantren Darur Abrar Toabo Kecamatan Papalang ini. (*)